Pagi ini sama seperti pagi kemarin, berangkat menjalankan tugas yang telah di amanahkan tuhan kepadaku. berjumpa dengan orang sakit merupakan hal yang biasa, bertemu orang-orang yang tegar merupakan santapan sehari-hari.
Banyak sekali peringatan-peringatan tentang hakikat hidup yang sebenarnya bisa didapatkan dalam kegiatan sehari-hari yang aku jalani ini.
Dipagi yang cerah ini terselip pelajaran sangat berharga tentang kasih ibu terhadap anak yang luar biasa. Inilah mengapa kemarin pada tanggal 22 Desember di peringati sebagai hari ibu sedunia. Dibanding dengan siapapun kasih ibu merupakan kasih paling besar diantara manusia yang lainnya.
Pagi itu di kamar nomer 7 ada seorang pemuda yang setengah sadar hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Jangankan untuk makan, mandi atau beraktifitas, untuk membuka matapun sudah tak sanggup. Yang bisa di lakukan hanya menggerakkan tangan dan kaki tanpa makna. serta hanya bisa mengangguk ketika ditanya oleh sang ibu ketika disuruh untuk makan dan meminum obat,
Seorang pemuda yang sudah duduk di bangku kuliah semester 5 di salah satu perguruan tinggi di surabaya tersebut terpaksa harus di suapi ketika makan. jangankan untuk menyendok makanan sendiri, untuk menelanpun kesulitan. Dengan sangat sabar dan telatan sang ibu menyuapi dengan penuh kasih sayang."Ayo nak di telan nak agar cepet sembuh nak" begitulah ucap sang ibu sembari menyuapi sang anak dengan pelan dan hati-hati.
\
Sebenarnya dokter sudah menyarankan untuk dipasang selang ke lambung agar mudah untuk memasukkan makanan dan obat-obatan oral. selain itu untuk mencegah terjadinya hal yang lebih buruk seperti tersedak saat di beri makan ataupuan minum. Tetapi dengan tegas sang ibu menolak atas anjuran tersebut karena kasihan terhadap anaknya dan takut malah membuat anaknya tambah kesakitan karena di pasang selang.
Dengan penuh keyakinan dan sentuhan penuh kasih sayang sang ibu yang ngeyel ini terus meyuapi sang anak sampai tak terasa oatmeal satu wadah tersebit habis di lahap sang anak. aku yang menunggu di sampingnya untuk mengawasi jikalau mungkin tersedak ikut merinding ketika melihat kekuatan kasih sayang dan cinta seorang ibu yang sangat begitu hebat terhadap anaknya. Seketika langsung ingat ibu di rumah dan rasanya ingin menitikan air mata.
Ketika makanan yang di suapkan sudah habis, dengan bangga sang ibu mengatakan kepada saya "lo sudah habis mas", Sang ayah yang tadinya di luar karena tidak tega jika terjadi sesuatu hal yang buruk karena di suapi ibunya akhirnya masuk keruangan dan memerintahku agar menyampaikan bahwa anaknya bisa makan walaupun tanpa pakai selang.
walaupun sudah berusia dewasa seorang ibu akan tetap tulus menyanyangi anaknya. itulah secuil kisah dari sekian banyak kisah nyata dari kasih sayang ibu kepada anaknya yang panjangan dari masa ke masa walaupun anaknya sudah punya anak dan bahkan punya cucu sang ibu akan tetap menyayangi anaknya.
Kasih ibu ada sepanjang masa dan tak akan sam seperti fenomena om telolet om yang sudah bisa di pastikan tak kan bertahan lama seperti kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Selamat hari ibu.... (maaf telat dari pada tidak sama sekali) hehehe
Terimakasih Mak....
Terimakasih Nyak....
Terimakasih Ibu.....
Terimakasih .....