Diabetes adalah kondisi di mana kandungan gula dalam darah melebihi normal dan cenderung tinggi. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolisme yang mampu menyerang siapa saja. Diabetes mellitus (atau kencing manis) adalah kondisi kronis dan berlangsung seumur hidup yang mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menggunakan energi yang dari makanan.
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang tidak bisa disembuhkan namun tetap bisa di obati. Walaupun begitu penyakit ini merupakan penyakit yang sangat berbahaya jika di biarkan.
Tidak sedikit jumlah orang yang menderita Diabetes, bukan hanya dari kalangan atas tapi orang-orang kalangan menengah ke bawah pun juga banyak yang terkena penyakit Diabetes ini. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan data teranyar yakni jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM) saat ini naik menjadi 422 juta jiwa.
Khusus di Indonesia, berdasaran Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI, terakhir tahun 2013 sudah mencapai angka 9,1 juta jiwa. Dan jumlah ini terus bertambah, diprediksi pada tahun 2030 akan mencapai 21,3 juta jiwa.
“Hasil penelitian ini mengindikasikan saat ini 1 dari 10 orang warga mengidap Diabetes Mellitus,” kata Staf Divisi Endokrin Metabolik RSUP H Adam Malik, dr Santi Syafril, SpPDKEMD, FINASIM, dalam seminar kesehatan “Perananan Complementary and Alternative Medicine Dalam Manajemen Pengobatan Diabetes Mellitus Tipe 2” di Hotel Adi Mulia, Medan.
Dengan jumlah tersebut, posisi Indonesia menurut dr Santi saat ini berada di urutan ke 7 negara dengan jumlah penduduk tertinggi mengidap DM di dunia. Ironisnya lagi menurutnya, 90 % pasen kencing manis terdiagnosa DM tipe 2. Dan dari jumlah tersebut sebagian besar tidak menyadari jika mereka mengidap DM. “Ketidaktahuan ini yang berisiko membuat komplikasi,” ujarnya.
Sementara itu tingginya jumlah penderita DM di Indonesia membuat secara ekonomis biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan juga sangat tinggi.
Direktur Utama PT HArvest Gorontalo Indonesia, M Yamin Lahay mengungkapan pihaknya mencatat total ongkos ekonomi yang harus ditanggung pemerintah sejak 2006 hingga 2015 lalu mencapai Rp 800 triliun.
“Data dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga mencatat pasien DM menguasai 30 % klaim atau sekitar Rp 20 triliun,”katanya.
Data JKN juga mencatat pasien DM menguasai 30 persen dari seluruh klaim atau mencapai Rp.20 Triliun pada tahun 2016,” katanya.
“Jadi, ada jenis obat yang dapat digunakan untuk DM tipe 2, yaitu, untuk mengendalikan kadar gula darah, juga mencakup terapi non obat dan terapi obat,” ujarnya.
Ditambahkannya, disisi lain penggunaan obat herbal sebagai alternatif penyembuhan penyakit semakin meningkat di Indonesia, sebab menurut pendapat masyarakat obat herbal tidak mempunyai efek samping. (samosir)
Tim peneliti dari Universitas Oxford di Inggris melakukan penelitian terhadap setengah juta orang China dan menemukan bahwa mereka yang didiagnosis diabetes sebelum berumur 50 tahun memiliki usia sekitar 9-10 tahun lebih pendek dibanding dengan yang tidak memiliki diabetes.
Professor Zhengming Chen, ketua tim peneliti dari Universitas Oxford tersebut menyatakan, kondisi itu bisa diubah dengan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat.
Dengan semakin banyaknya produk makanan manis dan berlemak, para pembuat kebijakan memiliki tantangan yang lebih besar untuk menurunkan jumlah pasien diabetes.
Menurut professor epidemiology asal Shanghai itu, diabetes yang tidak dikendalikan bisa meningkatkan risiko komplikasi mulai dari gagal ginjal, penyakit lever, infeksi, jantung, stroke, dan sebagainya.
Tak heran jika komplikasi diabetes adalah penyebab kematian nomor tiga terbanyak di Indonesia. Ada dua jenis diabetes, yaitu diabetes tipe 1 yang biasanya didiagnosis sejak anak-anak, dan diabetes tipe 2 yang seringnya muncul di usia dewasa akibat buruknya gaya hidup.
Pencegahan diabetes dapat dilakukan mulai dari deteksi dini adanya intoleransi glukosa (gangguan metabolisme yang mendahului diabetes) serta faktor risiko seperti berat badan lebih, tekanan darah tinggi, kurangnya aktivitas fisik, gangguan profil lemak, dan pola diet yang tidak sehat. selain itu juga dapat melakukan pemeriksaan dini dengan cara cek kadar gula darah secara rutin di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kebanyakan orang meremehkan penyakit ini, dan akhirnya kebanyakan juga Menyesal karena tidak memeriksakan dari awal dan mengobati secara rutin. Faktanya hampir 80% penderita diabetes tidak tau kalu dirinya mengidap penyakit ini. Anda mau jadi dari bagian 80% tersebut? kalo saya mah ogah ,,,
CEK KADAR GULA ANDA SEKARANG JUGA!!!
Berikut video perbincangan tentang perlunya cek gula darah secara rutin
Berikut video perbincangan tentang perlunya cek gula darah secara rutin
(sumber:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-diabetes.pdf
http://poskotanews.com/2017/02/27/91-juta-penduduk-indonesia-menderita-diabetes/
http://infokes.blogdetik.com/2017/1/27/jumlah-penderita-diabetes-melitus-di-indonesia-semakin-mengkhawatirkan)